Selamat datang di www.bilikbersenyawa.com, ikuti juga sub platform kami yang lain, Klik Link
Posts

Siasat Buka Jalan (Rantau – Kandangan): Sort Connection & Sudut Kota, Movement Daerah yang Menolak Menyerah Walau Banyak Keterbatasan.

 

Kota ke 2 setelah Palangkaraya, Siasat Buka Jalan terlaksana di Banua Coffee, Kandangan. Digarap Bilik Bersenyawa bersama Sort Connection (Rantau) & Sudut Kota (Kandangan), 17 Februari 2024. Dibuka oleh performer salah satu komika dari Stand Up Comedy Tapin, yang memecah keheningan persiapan panitia & pengunjung yang sudah menunggu pergelaran, dilanjutkan dengan keenerjikan solois dari Kandangan, Simhell. Membawakan beberapa instrument karyanya melalui permainan synthesizer & gitar.

Meski sempat mengalami trouble kelistrikan dan sempat terjeda beberapa waktu, acara akhirnya bisa dilanjutkan oleh performer Abigel Project, band Ethnic Experimental dari Rantau yang membalut nuansa musik daerah dengan musik modern penuh distorsi. Dan ditutup oleh pemandu kesayangan yang tak habis-habis power-nya, Pemandu Hura-Hura.


Rahmaniardi dari Sudut Kota, sebagai moderator, memperkenalkan para pemantik Siasat Buka Jalan, diantaranya ada Alya (Visual Artist), Nizam (Fotografer), Gorey (Muram), Ayub (Bilik Bersenyawa) dan Kupred (Sort Connection). Alya sendiri sebagai Visual Artist merasa tidak mempermasalahkan gambar-gambarnya yang dianggap vulgar oleh beberapa pihak, dan terus menggambar. Berpadanan dengan Alya, Gorey dan Nizam juga bersiasat & berbagi pengalaman bagaimana survive dengan passion mereka

Sebagai crew Sort Connection, Ikip menjelaskan keresahan kotanya tentang ruang yang minim. Walau kadang untuk sokongan dana lumayan mudah didapat dari pengusaha daerah, tapi ruang berkegiatan masih belum memadai . Ikip dan Sort Connection menyiasatinya dengan memanfaatkan space coffeeshop yang ada di Rantau. 


 

Sedikit berbeda dengan Sort Connection, Sudut Kota juga terkadang susah mencari ruang berkegiatan.Bahkan tidak hanya itu, mereka juga punya harus persuasif ke masyarakat daerah yang kental kultur agamanya, tentang kegiatan & genre musik yang mereka wadahi.

Diskusi dirasa sudah terlalu panjang, karena waktu menunjukkan pukul setengah satu malam. Setelah makan bersama & mengobrol di Taman Kota Kandangan bersama kawan-kawan Sort Connection & Sudut Kota, dan melanjutkan menghabiskan minuman berakohol yang dibawa mereka, kami pamit untuk pulang ke Banjarmasin.

Kebengalan Sort Conection Sudut Kota harusnya menampar movement di kota-kota besar yang sudah mempunyai privilege lebih , bukan mengaduh untuk dipermudah kepada para pemangku jabatan. Panjang umur perkolektifan daerah, Godspeed Sudut Kota dan Sort Connection!