Selamat datang di www.bilikbersenyawa.com, ikuti juga sub platform kami yang lain, Klik Link

GEBYAR WINNING ELEVEN KACAMATA PACAH



Ingin tau betapa meriahnya Winning Eleven band Kacamata Pacah, saya pun datang dua hari berturut-turut untuk merasakan euforianya. Setelah berpetualang dari cafe ke cafe Kacamata Pacah akhirnya menutup Sebelas tour mereka pada weekend ketiga dibulan Januari tadi (21-22 Januari 2023). Band yang sudah berumur sebelas tahun tahun ini mengadakan tour penutupnya di Lapangan Basket Kampus UNISKA Banjarmasin yang berlangsung selama dua hari.

Saya pun datang, dan mendokumentasikan momen keseruan pada hari itu. Berikut apa saja yang bisa saya tangkap saat menghadirinya:





Hari Pertama: Tidak Disangka


Enggan menghabiskan hari seperti malam Minggu sebelumnya yang hanya diisi dengan nonton anime, makan, dan rebahan dari mata melek sampai merem. Kali ini saya berkunjung sambil meliput acara musik yang digelar di lapangan basket Kampus UNISKA Banjarmasin bertajuk “Winning Eleven Kacamata Pacah”. Hanya dengan membeli tiket seharga 20k, kalian sudah bisa menikmati keseruan acara ini. Datang sambil membawa ekpektasi kalau ini hanya akan seperti acara musik kecilan yang sudah-sudah, dengan sabar saya menunggu waktu sholat isya selesai untuk melihat penampilan band-band yang ada pada malam itu.




Setelah menunggu, penonton akhirnya disajikan dengan penampilan Club Binal. Depan panggung yang awalnya hanya terlihat beberapa orang dengan cepat dipadati oleh mereka yang sedari tadi sudah tidak sabar ingin moshing. Ternyata Club Binal adalah yang kedua pada hari itu, sebelum sudah ada The Arsar sebagai pembuka pada sore harinya.


Dan, benar saja ekpektasi saya dengan mudah terpatahkan. Disela-sela sebelum penampilan band berikutnya MC mengisi waktu itu dengan melemparkan beberapa pertanyaan berhadiah kepada penonton yang beruntung, ada beberapa dari mereka yang mendapatkan jaket, kaos, dan voucher. Hal seperti ini bahwa dilakukan beberapa kali yang membuat orang yang hanya ingin bersenang-senang sedikit mengorek ingatan mereka tentang Band-band yang hadir pada hari itu, usaha yang bagus untuk pulang membawa buah tangan.


Setelah The Arsar, Club Binal, dan Dead Bunny, kini giliran Kacamata Pacah sebagai bintang utamanya dengan lagu pertama yang mereka bawakan pada malam itu “Apakah Hanya Dia”. Penampilan Kacamata Pacah sama sekali tidak mengurangi euforia penonton didepan panggu yang sebelumnya diisi Band-band beraliran keras. Ditengah pertunjukan, mereka juga terlihat beberapa kali menebar Stiker kearah penonton. Setelah membawakan sekitar enam lagu, mereka menutupnya dengan lagu ketujuh yaitu “Kawan Jua Penjahatnya”.







Tidak habis sampai disitu ada juga closing party yang dimeriahkan oleh Muccles dan RZQN. Mereka tampil memang agak malam tapi suasana tetap saja terasa meriah walaupun ada sebagian pengunjung yang terlihat pulang. Acara pada hari itu selesai sekitar jam sebelas malam.




Berjalan menuju parkiran saya juga sedikit bertanya kepada salah satu pengunjung yang saya temui saat mau pulang. “ Pecah dan meraih banget lah pokoknya” ungkapnya, tentang acara pada hari pertama itu.


Melihat meriah acara malam pertama, saya pun memutuskan untuk datang lagi pada esok hari.


Hari Kedua: Lebih

Di hari kedua ini ada delapan Band yang tampil yaitu, Sunnless, Attd, Senandika Gempita, Mondblume, Si Madhava, Pesawat Tempur, Muram, dan Selacon, lebih banyak dari hari sebelumnya. Sayang, kali ini saya melewatkan penampilan beberapa Band lagi pada malam ini. Saat saya masuk Senandika Gempita sedang tampil dengan membawakan suasana lawas melalui lagu mereka pada malam itu.

Setelah Sedandika Gempita, Mondblume pun tampil dengan membawakan lagu-lagu mereka yang berbahasa Inggris. Namun, dari semua lagu yang mereka nyanyikan pada malam itu ada satu lagu yang berbahasa Indonesia yaitu “Semoga Beruntung”. Jujur saja aku baru tau loh.





Saya berjalan-jalan melihat sekeliling saat Band Pesawat Tempur naik panggung pada saat itu. Iseng bertanya tentang Band yang ditunggu kebeberapa pengunjung yang saya temui, jawaban mereka malah sama “Nunggu Muram tampil”. Muram memang sudah tidak asing lagi dikancah musik banua ini jadi tidak mengherankan lagi kalau mereka punya penggemar tersendiri yang juga ikut memeriahkan malam itu.




Band Muram akhirnya naik sebelum closing party oleh Selacon. Benar saja band yang mereka tunggu-tunggu ini sama sekali tidak mengecewakan. Penonton bahkan terlihat sangat lepas saat muram membawa lagu mereka dari yang pertama hingga terakhir.


Saya juga bertanya kepada Bang Maie, manager dari Kacamata Pacah dan panitia dari acara itu “Acara yang kami gelar selama dua hari ini bisa terbilang rame.” Lanjutkan “Kami juga membagikan beberapa hadiah pada hari pertama, berupa voucher pulsa, voucher diskon dari septwo lawas, dan merchandise dari suryanation.” Jawabnya saat saya tanya soal kemeriahan acara yang diadakan selama dua hari itu.

“Untuk tahun kedua belas nanti kami juga akan menyajikan hal-hal baru, seperti album atau single baru, video klip, dan meluncurkan baju terbaru dengan kualitas yang lebih bagus.” Ucap Bang Maie tentang Band Kacamata ditahun kedua belas nanti.

Dua belas tahun bukanlah umur yang pendek untuk sebuah band lokal. Dan konsistensi mereka untuk terus menghasilkan karya sampai sekarang, itu patut diacungi jempol.

Malam itu pun ditutup oleh Selacon sampai akhirnya saya pulang.



----------------------------

Writter : Irwan

Photo : Iqbal Nazmi