Pada penghujung
tahun 2016 lebih ketika banyak kasus besar terjadi layaknya, kasus Mirna yang
dengan lambat sekali terselesaikan kemudian disusul oleh kabar ihwal penistaan agama
lalu digelarlah serangkaian acara 212 dan semacamnya, ketika itu pula Mafia
Pemantik Qolbu disingkat MPQ lahir di Jakarta selatan yang kemudian langsung mempersembahkan
kepada belantika musik Indonesia dengan merilis dua buah single sekaligus, yakni “Rupa-rupa”
& “Bubatual” yang dirilis pada 18 Februari 2019 kemarin via kanal You Tube.
MPQ yang dimotori oleh Putra Alit Djarot (vokal,
gitar, midi), Daniel Hasudungan (vokal latar, gitar, keyboard, piano),
Rakaputra (vokal latar, bass), Abram Dionisius Antory (vokal latar, lead gitar)
Rakha Agung Suryandaru (drum, perkusi). Beramunisikan alternative rock, mereka
mengaku terinspirasi macamDewa 19, The Beatles, Radiohead, Pink Floyd, Flower
Kings dan masih banyak lagi.
MPQ juga berseloroh ihwal target terdekat mereka “Banyak tawaran manggung aja mas apalagi event
besar hehe, sisanya ya semoga rilisan baik digital maupun fisik (kalo ada)
diterima sama orang-orang” Setelah “Rupa-rupa” & “Bubatual” lahir sebagai
anak rohani MPQ berselang satu bulan lahirlah “Last Man”(rekomendasi untuk
didengarkan), kemudian sepekan lalu lahirlah “Renung”
single sudah bisa di nikmati melalui platfrom musik Spotify, iTunes, Deezer dan Apple Music yang pastinya masuk dengan sopan sekali ke telinga pendengarnya.
Bisa dikatakan “Last
Man” adalah hal yang baru dan sangat berbeda dari materi MPQ sebelumnya,
liriknya pun ditulis dalam bahasa Inggris yang bercerita tentang seseorang yang
mengabaikan realita “Orang ini sih sadar kalo lebih banyak yang melek sama
realita dibandingkan sama yang suka ngayal, Tapi segitu enggak pedulinya dia
sama realita dan lebih milih untuk percaya sama khayalannya”
Terakhir ada
pesan dari Mafia Pemantik Qolbu untuk pembaca Bilikbersenyawa, “Ayo dengerin
MPQ di semua layanan streaming musik yang tersedia, tonton youtube MPQ dan
tunggu rilisan-rilisan berikutnya dari MPQ, selain itu juga jangan males
eskplorasi musik-musik dari band lokal seluruh Indonesia, banyak yang bagus kok
kalo mau sabar ngulik”
Penulis
Muhammad Fajar